Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan
makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita.
Selain itu dengan perapian kita
dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan
sebagainya.
Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika
kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.
Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah
terbakar. Perapian yang baik
biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk
selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.
Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan dengan cara
tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering
lainnya. Letak keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan
jenis bahan/kayu serta cara yang dilakukannya.
Teknik Membuat Api
Bunga api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah mengusahakan untuk
menangkap bunga api dengan kawul atau ranting dan daun kering.
1. Mematik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau
menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis
ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah
dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu
bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian
gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan
sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering
dan sebagainya.
2. Gergaji Api (Fire
Saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar
dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya
seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara
kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk
sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.
3.
Fire Thong
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering
yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan
tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara
bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang
siap menangkap bunga api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar